Senja. Mandi di batang. Burinik. Muncul dari kedalaman. Bersisik, taring dan kuku panjang. Terdengar Suara Tangisan
Oleh Rudiyato
Sebuah gayung dan perlengkapan mandi; sabun, sikat dan pasta gigi, telah siap di dalam ember. Selembar handuk juga telah terkalung di lehernya. Bergegas, Khusnul melangkah menuju batang di sungai yang berada tak jauh dari rumahnya di Desa Mataraman, Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar.
Gadis 18 tahun yang tak lama lagi akan melangsungkan pernikahan itu terlihat sudah sangat terbiasa. Tak tergesa-gesa, langkah kakinya begitu teratur, meski senja sore itu hanya meninggalkan rona jingga di ufuk barat. Dan tak lama lagi, kumandang suara penanda shalat magrib segera terdengar pengeras suara masjid dan langgar.
Beberapa langkah keluar dari rumah, Khusnul telah berdiri di bibir sungai. Tanpa menghentikan langkah, perlahan ia kemudian menuruni beberapa anak tangga menuju batang yang terlihat tenang mengapung di atas aliran Sungai Riam Kiwa.
Sesampainya di batang, Khusnul segera memindahkan handuk dari lehernya dan meletakkanya tak jauh dari tempat dimana ia akan mengguyur badannya dengan air sungai berwarna kecoklatan. Ia juga segera membongkar isi embernya, mengeluarkan dan mempersiapkan perlengkapan mandinya.

Tak lama kemudian, Khusnul siap dengan gayung di tangan. Namun saat ia akan menciduk air dengan gayungnya, air sungai yang semula tenang tiba-tiba bergolak. Buih-buih kecil tiba-tiba muncul dari dasar sungai dan menimbulkan riak di atas permukaanya, tepat di mana ia akan mencidukkan gayungnya.
Melihat buih-buih air yang tiba-tiba muncul, Khusnul menahan diri. Gayung yang setengahnya sudah ia tenggelamkan tak segera diangkat. Mata dan perhatianya sepenuhnya tertuju ke arah buih-buih air yang tiba-tiba muncul di hadapan indera penglihatannya.
Khusnul kian menajamkan penglihatannya ke arah buih-buih yang lama kelamaan terus bertambah. Seperti air yang sedang direbus dan segera mendidih, buih-buih dan gelemung udara kian membesar di atas permukaan air.
Khusnul semakin keheranan melihat itu. Ia tak dapat menahan bulu kuduknya yang mulai berdiri. Firasat akan ada sesuatu yang keluar dari dasar sungai membuatnya siaga mengambil langkah seribu. Dan benar, beberapa detik setelah firasat itu muncul dalam benak dan pikirannya, ia melihat sesosok hitam keluar dari dalam air, tepat di tengah-tengah burinik air.